Hati-hati..! Dompet Kosong Bisa Memicu Serangan Jantung
Berikut penjelasanya
7855 View
Ilustrasi Tajuklombok.com_internet stock |
TAJUKLOMBOK. COM - Jumlah pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat stress seseorang.
Tidak bisa bisa dipungkiri bahwa perosalan uang bisa menjadi hal yang sangat sensitif.
Kondisi keuangan yang melemah dapat menimbulkan stress yang berakibat buruk pada kesehatan.
Jika kondisi keuangan melemah dalam waktu yang cukup panjang, stress yang timbul akan semakin tinggi dan bisa memicu sakit jantung.
Dikutip dari kompas.com via TribunStyle , para peneliti dari Harvard Medical School telah menemukan penjelasan ilmiah mengenai bagaimana stres bisa menyebabkan masalah pada jantung.
Penelitian tersebut melibatkan sebanyak 300 orang yang dipantau tingkat stressnya selama 4 tahun.
Seseorang dengan tuntutan ekonomi yang tinggi akan memicu timbulnya stress berkepanjangan.
Jika kebutuhan tidak dapat terpenuhi karena pendapatan yang kurang, maka akan mengalami stress yang dapat memicu gangguan jantung.
Para peneliti dari Harvard Medical School ini memantau amygdala, bagian otak yang berkaitan dengan stress.
Ditemukan fakta bahwa amygdala akan aktif jika seseorang mengalami stress.
Kondisi tersebut dapat membuat pembuluh darah menjadi semakin tipis darah bahkan peach, dan akan menyebabkan masalah pada jantung.
Perlu diketahui bahwa masalah pada jantung bisa disebabakan oleh banyak faktor.
Stress merupakan salah satu pemicu sakit jantung yang harus diwaspadai.
Hindarilah stress dengan mengalihkan perhatian pada hal-hal positif yang bisa membuat pikiran menjadi tenang.
Ujian yang datang adalah untuk menguji sejauh mana kesabaran kita. Allah SWT tidak akan membiarkan kita dalam kesusahan karena hakikatnya kasih Allah SWT kepada hamba-Nya melebihi segala-galanya.
Hal ini terbukti berdasarkan firman Allah SWT yang artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang yang sabar." (Surah al-Baqarah, ayat 155)
Sesungguhnya dunia adalah ‘darul-bala’ (tempat ujian). Siapa yang tidak mendapat ujian atau musibah dalam hartanya, akan diuji jasadnya. Siapa yang tidak diuji jasadnya akan diuji anak-anaknya. Maka sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap insan pastilah akan mendapatkan ujian dan cobaan baik berupa keburukan atau kebaikan. Allah Ta’ala berfiman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”. (Al-Balad: 4).
Abdul Malik bin Abhar berkata, “Tidak ada seorang manusia pun, melainkan akan diuji dengan kesehatan untuk melihat apakah ia mensyukurinya. Atau diuji dengan musibah untuk melihat apakah ia bersabar atasnya”.
Allah telah menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian dan cobaan sebagaimana firmanNya, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (Al-Mulk: 2).
Setelah yakin bahwa manusia tidak akan terhindar dari ditimpanya cobaan p\atau ujian, maka kita harus siapkan diri 1untuk bisa bersikappa mendapati ujian keburukan. Dan apabila ujian itu berupa kebaikan maka harus senantiasa siap untuk bersyukur.(TL/Red).